BURUNG-BURUNG MITOS

Simurgh

Simurgh adalah burung, raksasa dengan kepala anjing atau kadang-kadang kepala pria dan cakar singa. Hampir semua segel kuno Persia membawa Simurgh sebagai simbol. Cerita berlanjut bahwa Simurgh hidupnya begitu lama sehingga dia menyaksikan kehancuran dunia tiga kali. Dan karena hidupnya yang begitu lama, sehingga pengalaman hidupnya begitu banyak, Simurgh dikatakan memiliki pengetahuan yang sangat besar dan kebijaksanaan.
Dalam puisi epik Syaikh Farid ud din Attar, yang berjudul “Konferensi para Burung” (Cerita selengkapnya bisa dibaca disini), para burung berkumpul untuk pergi mencari burung besar raja dari semua burung – Simurgh. Selama perjalanan banyak rintangan yang mereka hadapi dan hanya 30 burung yang selamat mencapai tempat tujuan, yaitu sebuah danau tapi mereka tidak menemukan Simurgh, meskipun mereka telah mencarinya disana. Sebaliknya mereka melihat bayangan diri mereka di Danau dan menyadari bahwa apa yang mereka cari ternyata ada dalam diri mereka sendiri. Kebersamaan/persatuan untuk membentuk Simurgh. Kata Persia “Simurgh” secara harfiah berarti “tiga puluh burung.”

Roc

Roc (atau Rukh) juga dari mitologi Persia tetapi meluas ke dalam mitologi Arab. Roc ini mungkin berakar dalam legenda Simurgh. Roc merupakan burung pemangsa yang sangat besar berwarna putih. Roc mampu membawa terbang seekor gajah dan paus di cakar nya. Burung ini terkenal dalam kisah Sinbad di dongeng 1001 malam. Roc dipopulerkan di Barat oleh petualang Venesia, Marco Polo. Dia menulis:
Keseluruhannya seperti elang, kecuali ukurannya yang sangat besar, begitu besarnya sehingga panjang dan tebal bulunya dua belas kali panjang dan tebal proporsional. Dan burung itu begitu kuat sehingga ia sanggup mencengkeram gajah dengan cakarnya dan membawanya tinggi ke udara dan menjatuhkannya sehingga gajah hancur berkeping-keping, begitulah cara burung itu membunuh gajah, kemudian dia kembali mengambil bangkai gajah itu dan memakannya di waktu luang
Marco Polo, tentu saja, menggambarkan burung itu sebagai burung nyata yang benar-benar hidup dan menyatakan bahwa ia sendiri menyaksikannya. Tidak ada keraguan bahwa beberapa spesies elang atau raptor lainnya yang ada pada waktu itu telah punah. Beberapa fosil menunjukkan ada spesies elang raksasa yang bisa membawa terbang seekor lemur. Teori lain adalah bahwa dengan melihat burung unta dewasa memberi kesan bahwa burung unta adalah mirip seekor anak ayam dibandingkan dengan burung elang pemangsa raksasa yang mengerikan.
Meskipun kita tidak bisa mengatakan bahwa burung sebesar itu bisa saja ada, namun paling tidak, kita bisa setuju bahwa para pelaut banyak yang telah melihat hal-hal gila di dunia ini. Pada banyak kesempatan, mereka benar dan semua orang menyebut mereka gila. Ketika pelaut mengklaim mereka diserang oleh raksasa laut yang disebut Kraken tidak ada yang mempercayai mereka. Namun setelahcumi-cumi berukuran lebih dari 40-45 meter ditemukan dan perilaku cumi menunjukkan bahwa mereka akan menyerang kapal karena mereka sangat teritorial, maka orang-orang mulai mengetahui dan percaya bahwa pelaut-pelaut itu tidak bercanda tentang yang satu itu. Beberapa tahun yang lalu, sebuah potongan ditemukan di pantai di suatu tempat. Setelah beberapa penelitian diputuskan bahwa potongan itu milik gurita dan mempertimbangkan ukuran dari bagian itu, maka gurita akan memiliki panjang 90ft. ( hampir panjang Paus Biru!).

Phoenix

Mitos tentang Phoenix berasal dari mitologi Phoenicia adalah burung mitologi yang paling dikenal dan legendaris. Phoenix dikatakan burung indah dengan bulu cerah. Legenda yang tidak biasa dari Phoenix adalah sebelum Phoenix meninggal, ia membangun sarang dan meletakkan telur. Untuk menetaskan telur, Phoenix membuat dirinya menjadi api dan terbakar (bersama dengan sarang) menjadi abu. Dari abu, Phoenix baru muncul dan mengambil alih. Oleh karena itu, pada satu waktu tertentu, hanya ada satu burung Phoenix. Karakteristik lain dari Phoenix adalah bahwa burung itu hampir tak terkalahkan selama masa hidupnya.

Thunderbird

Thunderbird adalah makhluk legendaris dalam sejarah dan budaya masyarakat adat tertentu di Amerika Utara. Burung ini dianggap sebagai burung supernatural dari kekuasaan dan kekuatan, dan sering digambarkan dalam seni, lagu dan sejarah lisan dari banyak budaya pesisir barat laut Pasifik, dan ditemukan dalam berbagai bentuk diantara bangsa-bangsa barat daya amerika, Great Lakes, dan Great Plains.
PENAMAAN
Nama thunderbird berasal dari kepercayaan umum bahwa kepakan sayapnya yang sangat besar menyebabkan guntur dan mengaduk angin. Nama Lakota untuk thunderbird adalah Wakįyą, dari wakhą, yang berarti “suci”, dan Kiya, yang berarti “bersayap”. Suku Kwakwaka’wakw memiliki banyak nama untuk thunderbird, dan Nuu-Chah-nulth (Nootka) menyebutnya Kw-Uhnx-Wa. Kata Ojibwa untuk thunderbird yang terkait erat dengan guntur adalah animikii, sedangkan burung gemuruh besar dikenal sebagai binesi.
PENGGAMBARAN UMUM
Di banyak budaya asli Amerika Utara, thunderbird membawa banyak karakteristik yang sama. Burung ini digambarkan sebagai seekor burung besar, mampu menciptakan badai dan gemuruh saat terbang. Awan akan ditarik oleh kepak sayapnya, suara guntur pun tercipta oleh kepakan sayapnya, lembar kilat berkedip saat matanya berkedip, dan petir individu dibuat oleh ular bercahaya yang dibawanya terbang. Thunderbird digambarkan sebagai multi-warna, dengan dua tanduk melengkung, dan, seringkali, terdapat gigi dalam paruhnya.
SEJARAH LISAN
Tergantung pada orang yang bercerita, thunderbird yang bersangkutan merupakan entitas tunggal atau spesies. Dalam kedua kasus, thunderbird digambarkan cerdas, kuat, dan pemarah.
The thunderbird tunggal (seperti pemikiran Nuu-Chah-nulth) dikatakan berada di puncak gunung, dan pelayan bagi Great Spirit (Roh Agung). Mereka juga mengatakan bahwa thunderbird yang mengendalikan hujan.
Thunderbirds jamak (seperti yang Kwakwaka’wakw dan suku Cowichan percaya) dapat berubah wujud menjadi bentuk manusia dengan merubah paruh mereka menjadi seperti topeng, dan dengan menghilangkan bulu-bulu mereka seolah-olah itu selimut bulu yang tertutup. Ada cerita dari thunderbirds dalam bentuk manusia menikah dengan keluarga manusia; beberapa keluarga mungkin menelusuri garis keturunan mereka untuk peristiwa semacam itu. Keluarga thunderbirds yang menutup diri tetapi memakai bentuk manusia dikatakan telah tinggal di sepanjang ujung utara Pulau Vancouver. Cerita berlanjut bahwa suku-suku lainnya segera melupakan asal usul salah satu keluarga thunderbird ini, dan ketika salah satu suku mencoba untuk membawa mereka sebagai budak, ia segera berubah menjadi thunderbirds dan melakukan pembalasan atas penculik mereka.
Orang Sioux percaya bahwa di “masa lalu” thunderbirds menghancurkan monster reptil berbahaya disebut Unktehila.
Suku Menomini, Utara Minnesota menceritakan sebuah gunung besar yang mengapung di langit barat yang menjadi tempat tinggal para thunderbirds. Mereka mengendalikan hujan dan hujan es dan kejayaan dalam pertempuran. Mereka adalah musuh dari ular bertanduk besar – Misikinubik – dan telah mencegah ular ini dari menduduki bumi dan melahap manusia. Mereka adalah utusan dari Matahari yang Agung (Great Sun).
Suku Anishinaabe, yang berbicara Ojibwa dan secara tradisional merupakan bagian dari Dewan Tiga Api, memiliki banyak cerita tentang thunderbirds. Selama upacara Sundance, sarang thunderbird diletakkan di dekat bagian atas pohon kehidupan. Para penari sering menghadapi sarang sambil menari, dan tangan dan lengan mereka mencapai ke arah sarang. Sebuah pipa thunderbird digunakan selama upacara, dan obat-obatan thunderbird disiapkan juga. Wilayah Thunder Bay, Ontario, juga terkait dengan cerita Anishinaabe dari thunderbirds.
Mitologi thunderbird sejajar dongeng burung Roc dari sekitar Samudera Hindia; seperti roc, thunderbird umumnya diasumsikan berdasarkan burung nyata (meskipun dilebih-lebihkan secara mitos) yaitu elang botak, yang sangat umum di Pantai Northwest.
Di antara suku Winnebagos, dikatakan bahwa seorang pria yang memiliki visi thunderbird selama bertapa akan menjadi panglima perang.

Burung Anqa